Protes Warga Masyarakat Morowali: Kecamatan Bungku Tengah Harap Bebas Izin Tambang Nikel

Morowali - Gelombang protes dan penolakan terhadap Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang baru muncul di situs resmi Momi.Minerba.Esdm.Go.Id mengguncang sosial media dan grup WhatsApp. Semua komentar yang bermunculan dengan tegas mengekspresikan penolakan terhadap keberadaan IUP tersebut. Berdasarkan data resmi dari Momi.Minerba.Esdm.Go.Id, IUP ini dimiliki oleh PT Sugico Pendragon Energi dan dikeluarkan oleh Pejabat Berwenang Kementerian untuk wilayah tambang seluas 4.250 hektar yang ditujukan untuk komoditas nikel.

Keputusan pemberian izin ini telah memicu kegemparan di kalangan warga setempat, terutama mengingat lokasi IUP yang hanya berjarak 4 kilometer dari empat Desa, yaitu Desa Bente, Bahomohoni, Bahomoleo dan Bahomante. Reaksi masyarakat tak dapat diabaikan, mereka dengan tegas berharap agar pemerintah segera mencabut izin pertambangan ini.

Warga yang merasa prihatin menyuarakan kekhawatiran mereka terkait dampak lingkungan dan sosial dari eksploitasi tambang nikel tersebut. Dalam kondisi yang semakin memprihatinkan, mereka menegaskan bahwa perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas utama.

Masyarakat Morowali, khususnya masyarakat Kecamatan Bungku Tengah, dengan sikap tegas dan tanpa kompromi meminta kepada pemerintah daerah untuk menjadikan Bungku Tengah sebagai zona bebas izin tambang nikel. Bagi mereka, hutan di Bungku Tengah adalah harapan besar bagi masyarakat Morowali.

Dalam situasi ini, kepedulian terhadap lingkungan semakin menjadi perhatian utama. Warga berharap agar pemerintah setempat dapat mendengarkan aspirasi mereka dan melindungi kehidupan sosial serta alam sekitarnya. Dukungan dan solidaritas juga diperlihatkan oleh sejumlah komunitas lingkungan yang berjuang bersama-sama dalam menghapuskan ancaman pertambangan nikel di wilayah tersebut.

Sementara itu, kami belum mendapatkan kontak PT Sugico Pendragon Energi untuk memberikan tanggapan resmi atas protes warga yang ditujukan kepada mereka. Namun, tekanan yang semakin kuat dari masyarakat memberikan sinyal bahwa perusahaan akan menghadapi tantangan berat dalam menjelaskan manfaat dan langkah-langkah mitigasi yang akan mereka lakukan.

Dalam rangka mencapai keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan, pemerintah daerah perlu secara cermat mengevaluasi implikasi dari keberadaan pertambangan nikel di Bungku Tengah. Keputusan yang diambil haruslah mencerminkan kepentingan jangka panjang masyarakat Morowali serta menjaga kelestarian alam yang menjadi sumber harapan bagi generasi mendatang.