Dunia Kecam Intersepsi Israel terhadap Global Sumud Flotilla
Israel menghadang Global Sumud Flotilla di perairan internasional, memicu kecaman global dari lebih 40 negara. Dunia mengecam pelanggaran hukum laut internasional dan menuntut pembebasan relawan serta kelanjutan misi kemanusiaan ke Gaza.
Gelombang reaksi internasional muncul menyusul intersepsi yang dilakukan Angkatan Laut Israel terhadap Global Sumud Flotilla (GSF) di perairan internasional. Flotila yang membawa lebih dari 497 relawan dan aktivis kemanusiaan dari 46 negara itu berlayar dengan tujuan mengantarkan bantuan ke Gaza, Kamis (02/10/2025)..
Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk pelanggaran hukum laut internasional. Seruan serupa datang dari berbagai negara, termasuk Turki, Malaysia, Afrika Selatan, Kolombia, Italia, Yunani, Irlandia, dan Pakistan yang menuntut agar para relawan segera dibebaskan dan bantuan tetap disalurkan ke Gaza.
Presiden Kolombia bahkan mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, sementara serikat buruh di Italia menggelar aksi mogok nasional sebagai bentuk solidaritas. Di sejumlah kota besar dunia, termasuk Istanbul, Roma, Berlin, dan Madrid, ribuan orang turun ke jalan menuntut diakhirinya blokade Gaza.
Meski demikian, sebagian pihak menekankan pentingnya jalur diplomasi. Inggris, Perancis, dan Belgia menegaskan akan memprioritaskan perlindungan konsuler bagi warga negaranya, sekaligus menyerukan agar Israel mematuhi prinsip hukum internasional.
Intersepsi ini dinilai memperburuk citra Israel di mata dunia dan memperkuat simpati global terhadap perjuangan kemanusiaan di Palestina. Isu ini diperkirakan akan menjadi perhatian utama dalam sidang mendatang di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
