Rencana Aktivitas PT. BTIIG di Sungai Karaopa Jadi Sorotan, Ketua MPKS-PDM Morowali Ungkap Bobroknya Manajemen Perusahaan

Polemik rencana pembangunan Intake Air Baku PT. BTIIG di Sungai Karaopa, sorotan Ketua MPKS-PDM Morowali terhadap manajemen perusahaan, dampak terhadap pertanian Morowali, teguran Gubernur Sulteng, pentingnya transparansi investor.

Mei 8, 2025 - 23:47
Mei 8, 2025 - 23:51
 0  39
Rencana Aktivitas PT. BTIIG di Sungai Karaopa Jadi Sorotan, Ketua MPKS-PDM Morowali Ungkap Bobroknya Manajemen Perusahaan
Albakarah Firmansyah, Ketua MPKS-PDM Morowali

Bungku Tengah - Rencana PT. BTIIG membangun Intake Air Baku di Bendungan Sungai Karaopa bikin geger masyarakat! Albakarah Firmansyah, Ketua MPKS-PDM Morowali, ikut angkat bicara dan nyentil abis soal buruknya manajemen perusahaan.

Menurutnya, rencana PT. BTIIG nyedot air dari Bendungan Karaopa bisa berabe buat sawah-sawah di Bumi Raya dan Wita Ponda. Soalnya, bendungan itu sumber air utama buat ribuan hektar lahan pertanian yang jadi andalan pangan di Morowali.

"Salut banget buat Pak Gubernur Sulteng yang gercep ngasih surat teguran ke BTIIG buat stop rencana pembangunan Intake di Sungai Karaopa," katanya, Kamis (8/5/2025).

"Ini bukti Pak Anwar Hafid (Gubernur Sulteng) peduli banget sama isu di Morowali, soal perusahaan yang mau manfaatin air Bendungan Karaopa. Dulu waktu jadi Bupati Morowali, beliau punya visi 'Morowali Kabupaten Agrobisnis (Si'E)', yang artinya lumbung padi," tambahnya.

Lebih lanjut, Albakarah Firmansyah bilang, perusahaan tuh harusnya pinter kelola potensi konflik sosial. Jadi, setiap ada perkembangan proyek, masyarakat bisa tahu dan ngerti, biar nggak ada gesekan antara perusahaan sama warga. Transparansi itu penting, sosialisasi juga perlu, jangan sekali-kali songong sama masyarakat.

Dia nambahin, kegelisahan masyarakat ini nggak bakal terjadi kalau perusahaan bisa jelasin semuanya lewat dialog yang masuk akal, biar nemuin solusi antara kepentingan masyarakat sama perusahaan soal rencana pengembangan wilayah. Ini soal ketahanan pangan, jangan dianggap enteng!

"Kalau udah ribut begini, bisa disimpulin kalau PT. BTIIG atau yang ngelola kawasan itu manajemennya nggak mikirin dampak buat lingkungan sosial," ujar Albakarah.

"Saran buat Pemkab Morowali, jangan sampai kejadian kayak gini keulang lagi. Jadi, investor yang masuk Morowali wajib presentasiin master plan, biar masyarakat tahu arah perusahaan itu ke mana," tegasnya.