6 Sungai Besar Di Kecamatan Bungku Tengah Berhulu Di Area IUP

BUNGKU TENGAH - Warga Kecamatan Bungku Tengah di Morowali mengungkapkan keprihatinan mereka setelah mengetahui bahwa enam sungai besar di wilayah tersebut berhulu tepat di area Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang kontroversial. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat, terutama karena adanya kekhawatiran terhadap dampak negatif yang mungkin timbul akibat aktivitas pertambangan.

Enam sungai besar yang melintasi Kecamatan Bungku Tengah, yaitu sungai yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, diketahui berhulu di area yang tercakup dalam IUP pertambangan. Warga setempat sangat prihatin terhadap potensi dampak yang dapat terjadi pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat akibat aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.

Mereka mengacu pada bencana banjir yang pernah terjadi di wilayah ini, terutama pada September 2020 di Desa Bente serta banjir bandang yang terjadi pada Juli 2013 dan benncana banjir de beberapa desa sekitar. Bencana-bencana tersebut telah menyebabkan kerusakan yang signifikan, termasuk ambruknya dua jembatan penghubung di Sungai Ipi. Hal ini membuat warga semakin khawatir terhadap risiko yang mungkin timbul jika aktivitas pertambangan berlangsung di wilayah ini.

Warga Kecamatan Bungku Tengah telah menunjukkan penolakan mereka terhadap kegiatan pertambangan dengan memasang spanduk-spanduk penolakan di setiap desa. Mereka terus mendesak Pemerintah Daerah Morowali untuk mencabut IUP yang diterbitkan di wilayah mereka, mengingat letak geografis kecamatan yang rentan terhadap bencana banjir.

Hingga saat ini, Pemerintah Daerah Morowali belum memberikan tanggapan resmi terkait penolakan ini. Warga setempat berharap agar suara mereka didengar dan langkah-langkah yang tepat diambil untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang sangat bergantung pada sungai-sungai tersebut.