Kontroversi Macet di Kawasan Industri IMIP: Siapa yang Bertanggung Jawab?

BAHODOPI - Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah telah lama menjadi sorotan masyarakat. Masalah kemacetan yang terjadi di kawasan ini semakin memburuk dan merugikan para pengguna jalan. Pada Selasa, 23 Mei 2023, terjadi kemacetan parah yang mengganggu lalu lintas selama 2 jam lebih dengan panjang mencapai 2 kilometer.

Banyak pendapat bermunculan yang menyatakan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab atas masalah ini karena banyak kendaraan karyawan yang pergi dan pulang kerja di jalur yang sama sehingga memicu kemacetan. Namun, ada juga pendapat yang menyoroti pemerintah daerah dan anggota DPRD karena kurangnya perhatian terhadap infrastruktur di kawasan tersebut.

Hingga saat ini, belum ada solusi pasti untuk mengatasi masalah kemacetan di kawasan IMIP meskipun masalah ini sudah berlangsung sejak tahun 2017. Para pengguna jalan semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga masalah ini semakin sulit untuk diatasi.

Pihak-pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang tepat guna mengatasi masalah kemacetan di kawasan IMIP. Upaya-upaya seperti menambah akses masuk untuk karyawan melalui jalur alternatif dan memperbaiki infrastruktur jalan harus dilakukan secara bersama-sama oleh perusahaan, pemerintah daerah, anggota DPRD, dan masyarakat.

Salah satu warga Bahodopi, Anto, mengusulkan agar solusi yang paling tepat saat ini adalah menambah akses masuk karyawan melalui jalur bandara maupun eks jalan holing BDM dengan ketentuan kendaraan perusahaan dihentikan operasinya di jam-jam sibuk. Solusi ini dapat menjadi opsi yang baik untuk mengatasi kemacetan di kawasan IMIP secara jangka pendek.

Namun, upaya-upaya jangka panjang juga harus terus dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur dan transportasi massal yang efektif sehingga masalah kemacetan dapat diatasi dan tidak menjadi hambatan bagi pertumbuhan perekonomian di kawasan IMIP. Semua pihak harus memahami pentingnya kerja sama dalam menyelesaikan masalah kemacetan di kawasan industri ini untuk kepentingan bersama.